Podcast Atta Halilintar Ada Teorinya Loh!!

Author, Monica Isabella Senduk -

Hai readers! Apa kabarnya? Bagaimana setelah membaca blog Teori Retorika kemarin? Sekarang kembali lagi nih dari lanjutan teori kemarin untuk membahas contoh dari Teori Retorika. Untuk kalian yang mungkin belum baca artikel sebelumnya, Teori Retorika adalah teori yang memberikan petunjuk untuk menyusun sebuah presentasi atau pidato persuasif yang efektif dengan menggunakan alat-alat persuasi yang tersedia. Yuk, kita langsung aja bahas ke contohnya!


Contoh kasus yang saya ambil yaitu mengenai kasus Covid-19 dan YouTuber Indonesia dengan menunjukkan konten videonya secara kreatif melakukan persuasi terhadap audiens mengenai COVID-19 



sumber : https://www.matamata.com/seleb/2021/06/07/172922/atta-halilintar


  • Atta Halilintar melalui video yang diunggah dengan judul “corona”menjelaskan bahwa sedang terjadi pandemi COVID-19 yang mulanya berawal dari Wuhan, China telah mewabah hingga ke Indonesia. Retorika yang dibawakan yakni retorika deliberatif. Atta menggunakan jenis retorika deliberatif dimana menjelaskan bahwa sedang terjadi pandemi COVID-19 yang semula berawal dari Wuhan, China telah mewabah hingga ke Indonesia. Hal tersebut merupakan implikasi dari tidak adanya pembahasan yang bertele-tele dari pokok permasalahan karena permasalahannya sudah terlihat dengan jelas. Kemudian, Atta membujuk audiens agar menjaga jarak agar virus dapat hilang. Hal tersebut merupakan implikasi dari usaha persuasi yang dilakukan oleh pembicara agar audiens melakukan sesuatu, yaitu menjaga jarak. Hal tersebut juga merupakan suatu implikasi yang menghubungkan dengan masa depan, apabila masyarakat taat akan protokol kesehatan, maka di masa depan COVID-19 akan segera menghilang dengan segera. 


Penyampaian pokok Atta secara efektif, Atta dinilai telah memenuhi kelima kanon retorika, diantaranya adalah penemuan, pengaturan, gaya, penyampaian, dan ingatan.


  • Pada kanon penemuan adanya informasi, pengetahuan serta eksplorasi metode yang dimiliki akan mempengaruhi audiens. Atta memiliki kepedulian akan topik yang akan dibahas, yakni mengenai COVID19, dimana pada saat video tersebut diunggah pada fase awal COVID-19 mewabah di Indonesia, sehingga perlu adanya informasi yang benar dalam menanggulanginya. Langkah tersebut dinilai tepat karena materi langsung dibawakan oleh ahlinya, yaitu dokter. Atta mengadaptasi bahasan dengan konsep podcast yang biasa ditayangkan secara reguler karena banyaknya audiens yang telah meminta pembahasan mengenai COVID-19. Argumen-argumen yang dibawakan oleh pembicara pun berdasarkan penalaran serta adanya bukti -bukti konkrit, salah satunya ketika pembicara membahas mengenai tren COVID-19 yang semakin tinggi di Indonesia, pembicara menjelaskan penalaran mengenai banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak seimbang dengan jumlah tracing kasus yang belum merata.


  • Pada kanon pengaturan, informasi informasi yang hendak disampaikan diorganisasikan dengan baik dalam memperkuat kredibilitas untuk meningkatkan persuasif bagi audiens. Atta menjelaskan perkembangan dari topik pembahasan yang disampaikan dengan jelas, dimulai dari pembukaan mengenai tren COVID-19 yang semakin meningkat, penjelasan cara penyebaran virus, hingga langkah antisipatif yang perlu dilakukan. Kesimpulan yang diberikan oleh pembicara Atta juga mencakup pokok utama dalam pembahasan COVID-19 untuk mempersuasi audiens. 


  • Pada kanon gaya mencakup pertimbangan kata-kata maupun istilah yang digunakan oleh pembicara. Dikarenakan pokok pembahasan merupakan topik serius yang perlu adanya perhatian oleh audiens, maka pembicara memperhatikan gaya yang digunakan dalam menyampaikan pesannya. Agar dapat dimengerti oleh kalangan luas, pembicara memilih berbicara menggunakan gaya bahasa semi formal agar mudah dimengerti oleh banyak pihak tanpa adanya ambiguitas bahasa. 


  • Pada kanon penyampaian, yaitu perwujudan simbol dalam bentuk-bentuk fisik bisa berupa verbal maupun nonverbal. Dalam komunikasi nonverbal yang dilakukan, Atta melakukan kontak mata dengan audiens dengan cara mengulang kembali poin-poin yang dijelaskan oleh narasumber dengan menatap kamera. Penggunaan parabahasa juga penting dilakukan dalam membangun suatu argumen, kecepatan bicara yang sesuai agar audiens tidak merasa bosan atau merasa tertinggal oleh materi yang disampaikan.


  • Pada kanon memori mengarah pada apa yang harus diingat dan disampaikan. Atta dinilai sudah fasih dengan topik yang dibawakan di hadapan audiens karena ia telah terbiasa membawakan konten di hadapan audiens. 



Ethos mengacu pada karakter yang dirasakan, kecerdasan, dan niat baik dari pembicara saat mereka terungkap melalui bicaranya . Ethos mengandung unsur kredibilitas dari pembicara yang diperoleh karena mendapatkan hak untuk berbicara dengan kompetensi maupun kelayakan yang dimilikinya

  • Disini Atta adalah sosok karakter yang memiliki kredibilitas dan kecerdasan sehingga ia bisa menjadi Youtuber dengan subscribers terbanyak di Indonesia sehingga layak mendapat perhatian dan kepercayaan dari audiens. Atta juga memiliki niat baik menghadirkan narasumber seorang dokter di dalam podcast Youtubenya untuk memberikan edukasi dan memberi kesadaran terhadap audiens mengenai pandemi Covid-19. 


Pathos berkaitan dengan emosi yang ingin pendengar keluarkan oleh pembicara. Aristoteles berpendapat bahwa pendengar menjadi alat pembuktian ketika melibatkan emosi, pendengar menilai secara berbeda ketika mereka dipengaruhi oleh kegembiraan, rasa sakit, kebencian, atau ketakutan Pesan menarik untuk memancing emosi audiens dirancang dengan memicu emosi seperti ketakutan, kemarahan, serta penghinaan dimana banyak digunakan melalui daya tarik humor, sinisme atau empati 

  • Disini Atta memberikan pesan emosi kesedihan yang dia rasakan karena pandemi Covid-19 yang menakutkan ini dan juga memberi rasa empati mengenai kasus Covid-19 ini


Logos adalah bukti logis yang disampaikan pembicara yang mencakup argumen dan rasionalisasi mereka. Bagi Aristoteles, logos melibatkan penggunaan sejumlah praktik, termasuk menggunakan bahasa yang logis dan bahasa yang jelas. Dalam memaparkan bukti bukti logisnya, pembicara sering kali menggunakan fakta dan angka untuk meyakinkan audiens 

  • Disini Atta dalam podcast Youtubenya menggunakan bahasa yang jelas dan logis serta menggunakan tutur kata dan gaya bahasa yang mudah dipahami audiens. Menyampaikan data angka dan fakta mengenai kasus Covid-19


Di contoh kasus ini teori retorika yang digunakan adalah jenis Retorika Deliberatif yang merupakan retorika yang mencoba menghubungkan dengan masa depan. Retorika Deliberatif merupakan jenis retorika yang memiliki unsur motivasi yang membawa pendengar menjadi lebih baik Retorika deliberatif berusaha membujuk pendengar untuk mengambil, atau berpaling dari tindakan tertentu. Biasanya strategi persuasif yang dilakukan tidak mengandung banyak basa-basi karena permasalahan yang akan diangkat sudah terlihat dengan baik.


Nah, itu dia contoh dari Teori Retorika, bagaimana menurut pendapat kalian? Terima kasih sudah baca sampai habis, semoga dapat menambah wawasan kalian dan lebih mengerti tentang Teori Retorika ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!



Komentar

  1. Terima Kasih kakk sangat informatif!!

    BalasHapus
  2. Contoh yang diberikan untuk menggambarkan arti retorika itu sendiri. Terima kasih telah membuat saya lebih paham.

    BalasHapus
  3. Waah baru tau, makasih banget kaa ilmu nya

    BalasHapus
  4. menarik sekali kak bacanya karena ada atta halilintar🤩🤩

    BalasHapus
  5. waaaw seru bangeet bacanya menambah ilmu juga🙏

    BalasHapus
  6. insightful bgt kak makasih! 🤩

    BalasHapus
  7. Makasih yaa ilmu nya. Saya baru paham setelah baca ini.

    BalasHapus
  8. keren bgt, informatif sekalii. Penyajiannya juga bagus poll (:

    BalasHapus
  9. Makasih kak udah share ilmu nya. Bermanfaat banget😁

    BalasHapus
  10. Serius baru tau nih, makasih udah sharing ilmunya👍

    BalasHapus
  11. Wah bermanfaat sekali kak ilmunya🙏

    BalasHapus
  12. terimakasih membantu bnget informasinya

    BalasHapus
  13. Keren kak, bagus banget tulisannya 😁

    BalasHapus
  14. makasii banget informasinya, sangat membantu

    BalasHapus
  15. makasii informasinyaa, jelas banget👍🏻

    BalasHapus
  16. Keren banget infonya 🤩

    BalasHapus
  17. Woww, keren banget 🤩 terima kasih infonya kak

    BalasHapus
  18. Wahh mantapp bangett, terimakasih infonya kakk..

    BalasHapus
  19. aslii mantap banget, semangat trus yaa

    BalasHapus
  20. Waww ternyata begitu ya teori retorika, kereeen

    BalasHapus
  21. interesting sekali artikelnya

    BalasHapus
  22. makasii ilmunyaa kakk

    BalasHapus
  23. Menarik banget kak jadi bisa menambah ilmu

    BalasHapus
  24. Saya sangat setuju dengan penulis, 100 deh buat anda

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Retorika dalam Ilmu Komunikasi